Alex Runggeary : Papua Belum Berkembang Karena Kesalahan Strategi Pemerintah

- Jurnalis

Jumat, 1 Maret 2024 - 18:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Papua hingga saat ini belum berkembang karena Pemerintah salah strategi dalam memanfaatkan sumber daya secara optimal. Hal itu diungkapkan penulis asal Papua, Alex Runggeary.

Alex Runggeary adalah pembicara dalam diskusi tentang Orang Papua Melihat Papua. Diskusi itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 29 Februari 2024.

Diskusi yang menghadirkan Alex Runggeary itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Webinar itu dipandu oleh Anick HT dan Swary Utami Dewi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam diskusi itu, Alex menyatakan, mengutip penelitian LIPI, ada empat masalah utama di Papua. Yaitu: masalah hak asasi manusia (HAM), sejarah masuknya Papua ke Republik Indonesia, status politik Papua, dan kegagalan pembangunan.

“Sampai hari ini, meski pemerintah mengakui sudah melakukan banyak hal, sebenarnya tidak ada kemajuan. Sebagai seorang profesional di bidang ini, saya melihat pemerintah mengabaikan beberapa hal penting,” ujar Alex.

Baca Juga :  Hasil Rapat Pleno KPU, Pasangan Ayep Zaki -Bobby Maulana Resmi Menang Pilkada Kota Sukabumi 2024

Menurut Alex, diakui atau tidak, kesalahan strategi itulah yang menghambat proses pembangunan di Papua. Bicara khusus mengenai pembangunan ekonomi rakyat Papua, berarti bicara soal strategi.

“Kenapa harus ada strategi? Karena kita punya sumber daya yang terbatas, sehingga harus ditata sedemikian rupa. Sumber daya yang sedikit itu terutama dana,” tuturnya.

Soal strategi pembangunan, Alex memberi contoh konkret. Dulu di zaman Belanda, di daerah Jayapura ada lembah yang bagus untuk perkebunan kakao. Petani bisa menjual langsung kakao yang dipanennya ke Belanda secara rutin tiap minggu.

“Tiap hari Rabu, datang mobil pick-up. Kakao ditimbang dan petani memperoleh uang tunai setiap minggu. Artinya, dengan menerima uang itu, petani otomatis terdorong untuk terus pergi ke kebun, memanen hasilnya, kemudian dijual,” lanjutnya.

“Rakyat sudah pasti mendapat uang tunain setiap minggu. Sekarang mekanisme seperti itu tidak ada. Warga hanya mengharapkan bansos (bantuan sosial) atau BLT (bantuan langsung tunai),” tutur Alex.

Baca Juga :  Buka Seminar CORETAX, Maryono : Coretax Harus Bisa Jadi Solusi Perpajakan

Ditambahkan Alex, pembangunan ekonomi rakyat Papua menjadi penting karena ini menjadi pendorong pembangunan lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, dan seterusnya.

Misalnya, pembangunan infrastruktur. Infrastruktur itu hanya bermanfaat jika terkoneksi dengan sumber-sumber produksi rakyat, karena tujuannya adalah untuk meminimalisir biaya produksi. Dalam hal ini, biaya transportasi. Jadi terkoneksi dan terintegrasi.

Alex menjelaskan, lewat Keputusan Presiden, Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat ini menjadi ketua pembangunan otonomi khusus Papua, yang menangani semua sebagai koordinator. “Tetapi sayangnya, dia tidak punya otoritas, karena hanya mengkoordinir para eksekutif di Papua,” ucap Alex.

Alex mengaku, ia berupaya bisa bertemu langsung dengan Wapres Ma’ruf Amin, tetapi belum berhasil. Alex ingin memberitahukan, bagaimana cara menangani masalah di Papua dulu, sehingga bisa diduplikasi di lapangan.

Berita Terkait

Cepat Tanggap Polemik Pembangunan Di Tiyuh Margodadi, Inspektorat Tubaba Akan Panggil Kepala Tiyuh
Pemkot Tangerang Gencarkan Penertiban Parkir Liar di Sepanjang Jalan Irigasi Sipon
Layangkan Teguran Tegas, Pemkot Tangerang Lakukan Pengawasan Sampah di Kecamatan Larangan
Sinergi TNI–Polri Kian Erat di Hari Bhayangkara ke -79
17.412 Pencaker Telah Manfaatkan Job Fair di Festival Al- A’ zhom Kota Tangerang Tahun 2025
Sebanyak 30 Bangli Berdiri Diatas Lahan Milik Pemda di Tamansari Dibongkar Petugas Gabungan
Polemik Pembangunan di Tumijajar Tubaba: LSM HANTAM Meminta Inspektorat Tubaba Panggil Kepalo Tiyuh Margodadi
Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 21:25 WIB

Cepat Tanggap Polemik Pembangunan Di Tiyuh Margodadi, Inspektorat Tubaba Akan Panggil Kepala Tiyuh

Rabu, 2 Juli 2025 - 21:02 WIB

Pemkot Tangerang Gencarkan Penertiban Parkir Liar di Sepanjang Jalan Irigasi Sipon

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:59 WIB

Layangkan Teguran Tegas, Pemkot Tangerang Lakukan Pengawasan Sampah di Kecamatan Larangan

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:54 WIB

Sinergi TNI–Polri Kian Erat di Hari Bhayangkara ke -79

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:50 WIB

Sebanyak 30 Bangli Berdiri Diatas Lahan Milik Pemda di Tamansari Dibongkar Petugas Gabungan

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:48 WIB

Polemik Pembangunan di Tumijajar Tubaba: LSM HANTAM Meminta Inspektorat Tubaba Panggil Kepalo Tiyuh Margodadi

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:44 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:41 WIB

Pemkot Tangerang Lakukan Uji Coba Pengolahan Sampah dengan Incinerator di TPS3R Mutiara Bangsa

Berita Terbaru