Anggota PWI Kota Tangerang Mengikuti Acara Tradisi kirab Pusaka 1 Suro 2025 di Surakarta

- Jurnalis

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURAKARTA.-Memperingati malam 1 Suro, masyarakat Jawa kerap menggelar berbagai tradisi yang dipercayai penuh sarat makna spiritual dan budaya. Di Surakarta, Pura Mangkunegaran tetap setia menjaga tradisi leluhur melalui Kirab Pusaka Dalem 1 Suro.

Tradisi kirab pusaka adalah sebuah prosesi arak-arakan yang melibatkan benda-benda pusaka yang dianggap sakral dan memiliki nilai historis-spiritual dalam suatu keraton.
Ketua PWI Kota Tangerang Herwanto selaku Pemimpinan redaksi media Suluhnews bersama pengurus ikut menghadiri acara kegiatan di Surakarta.

Kirab pusaka biasanya dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian acara adat atau keagamaan, terutama dalam peringatan malam 1 Suro yang menandai Tahun Baru Islam menurut penanggalan Jawa. Tradisi kirab sudah ada sejak era. kepemimpinan Mangkunegara 1.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara khusus, kirab pusaka menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya, sekaligus sebagai permohonan keselamatan dan berkah di tahun yang baru.

Kirab pusaka juga merupakan ruang refleksi diri yang menghubungkan masa lalu (Atita), masa kini (Atiki), dan masa depan (Anagata). Selain itu, juga untuk memperkuat ikatan sosial dan identitas budaya masyarakat Jawa.

Prosesi tradisi ini kerap melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari keluarga keraton, abdi dalem, hingga warga umum yang ingin bergabung dan berpartisipasi dalam acara tersebut.

Baca Juga :  Kapolres Sarolangun, Yang Ingin Mudik Silahkan Titip Kendaraan Pribadinya Ke Kantor Polisi Terdekat

Tahun 2025, Kirab Pusaka Dalem 1 Suro Dal 1959 Mangkunegaran akan digelar pada Kamis, 26 Juni pukul 19.00 WIB di Pura Mangkunegaran, Surakarta. Acara tradisi ini terbuka untuk umum secara gratis.

Dalam kirab, masyarakat juga dapat mengikuti prosesi semedi di Pendhapa Ageng mulai pukul 00.00 hingga 01.00 WIB.

Kemudian, terdapat prosesi “Laku Tapa Bisu” yakni ritual mengelilingi Pura Mangkunegaran dengan berjalan kaki tanpa alas, tidak bersuara, hingga tidak melakukan aktivitas lainnya.

Prosesi tersebut sebagai refleksi diri terhadap perjalanan pada tahun sebelumnya dan menuju perjalanan baru. Sehingga energi lama dilepaskan dan pemaknaan baru telah dibuka.

Pusaka dalem pada Laku Tapa Bisu akan dibawa abdi dalem Makunegaran dan diikuti barisan kirab yang dipimpin cucuk lampah.

Rute Kirab Pusaka 1 Suro Dal 1959 akan dimulai dari Pura Makunegaran, Koridor Ngarsopuro, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Kartini, Jalan R.M. Said, Jalan Teuku Umar, Jalan Slamet Riyadi, Koridor Ngarsopuro, dan kembali ke Pura Mangkunegaran.

Baca Juga :  Pleno Terbuka, KPU Sarolangun Tetapkan Jumlah DPT Pilkada 2024

Mengikuti aturan adat, masyarakat yang hadir dalam acara ini perlu memakai pakaian yang sesuai, yaitu kemeja hitam dan bawahan kain yang tidak berkain batik motif parang, lereng, atau kain bludru.

Sementara aturan pakaian untuk masyarakat yang menjadi peserta kirab pusaka, yakni sebagai berikut:

Laki-laki: Beskap Mangkunegaran berwarna hitam, blangkon Mangkunegaran, jarik sogan (tidak bermotif parang atau lereng), dan keris.
Perempuan: Kebaya berwarna hitam, jarik sogan (tidak bermotif parang atau lereng dan berbahan bludru, rambut diukel dengan tusuk konde (bagi non-hijab).
Marsudin Seksi keanggotaan PWI Kota Tangerang mengatakan,dengan kita menghadiri kegiatan Kirab Pusaka 1 Suro yang ada di daerah Surakarta untuk mengetahui acara adat 1 Suro yang ada di daerah Surakarta.
“Ini menambah pengalaman kita dalam mengetahui kegiatan adat di daerah,semoga kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi diri saya dan rekan rekan PWI Kota Tangerang, “tutur Marsudin.
Terlihat anggota SAKA Bhayangkara Pramuka pun ikut dalam kegiatan tersebut.
Demikian tradisi kirab pusaka 1 Suro bagi masyarakat Jawa, yang menjadi momentum untuk memulai tahun baru dengan hati bersih, jiwa tenang, sekaligus menjaga warisan budayanya.

Penulis : abdul

Editor : Spn

Sumber Berita : duadimensi.com

Berita Terkait

Cepat Tanggap Polemik Pembangunan Di Tiyuh Margodadi, Inspektorat Tubaba Akan Panggil Kepala Tiyuh
Pemkot Tangerang Gencarkan Penertiban Parkir Liar di Sepanjang Jalan Irigasi Sipon
Layangkan Teguran Tegas, Pemkot Tangerang Lakukan Pengawasan Sampah di Kecamatan Larangan
Pelaku Pembunuhan Janda Cantik di Kerinci di Tangkap di Malaysia
Sinergi TNI–Polri Kian Erat di Hari Bhayangkara ke -79
17.412 Pencaker Telah Manfaatkan Job Fair di Festival Al- A’ zhom Kota Tangerang Tahun 2025
Sebanyak 30 Bangli Berdiri Diatas Lahan Milik Pemda di Tamansari Dibongkar Petugas Gabungan
Polemik Pembangunan di Tumijajar Tubaba: LSM HANTAM Meminta Inspektorat Tubaba Panggil Kepalo Tiyuh Margodadi

Berita Terkait

Rabu, 2 Juli 2025 - 21:25 WIB

Cepat Tanggap Polemik Pembangunan Di Tiyuh Margodadi, Inspektorat Tubaba Akan Panggil Kepala Tiyuh

Rabu, 2 Juli 2025 - 21:02 WIB

Pemkot Tangerang Gencarkan Penertiban Parkir Liar di Sepanjang Jalan Irigasi Sipon

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:59 WIB

Layangkan Teguran Tegas, Pemkot Tangerang Lakukan Pengawasan Sampah di Kecamatan Larangan

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:57 WIB

Pelaku Pembunuhan Janda Cantik di Kerinci di Tangkap di Malaysia

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:54 WIB

Sinergi TNI–Polri Kian Erat di Hari Bhayangkara ke -79

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:50 WIB

Sebanyak 30 Bangli Berdiri Diatas Lahan Milik Pemda di Tamansari Dibongkar Petugas Gabungan

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:48 WIB

Polemik Pembangunan di Tumijajar Tubaba: LSM HANTAM Meminta Inspektorat Tubaba Panggil Kepalo Tiyuh Margodadi

Rabu, 2 Juli 2025 - 20:44 WIB

Panitia Kongres Temui Menkum dan Kapuspen TNI : Pemerintah Dukung Kongres Persatuan PWI

Berita Terbaru