JAKARTA – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN) RI memusnahkan hampir 600 kilogram narkoba di Jakarta Barat. Pemusnahan berlangsung di Lapangan Djarum, Kampung Boncos, RW 03 Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (2/7).
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata komitmen BNN bersama aparat penegak hukum dan instansi terkait dalam menindak tegas kejahatan narkotika.
“Ini menunjukan bahwa tidak akan ada ruang nyaman dan aman bagi para penyalahguna, apalagi pengedar narkotika di negara ini,” tandas Marthinus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut diungkapkan Marthinus, barang bukti yang dimusnahkan berasal dari 34 kasus yang diungkap BNN selama periode April hingga Juni 2025, dengan cakupan wilayah dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi Tengah, hingga Sulawesi Selatan.
Adapun rincian barang bukti yang dimusnahkan meliputi Sabu 279.873,90 gram, Ganja 313.923,63 gram, Ekstasi 508 butir. Total keseluruhan mencapai sekitar 593,80 kilogram narkotika yang nilainya ditaksir mencapai Rp 600 hingga 700 miliar.
“Kalau 1 gram itu bisa merusak empat orang, berarti hari ini kita menyelamatkan lebih dari 600 ribu orang. Ini bukan angka yang kecil, baik dari sisi nilai ekonomi, maupun dari dampak sosial dan moral yang ditimbulkan,” tegasnya.
Pemusnahan dilakukan menggunakan alat khusus berupa incinerator berteknologi tinggi yang mampu membakar narkotika pada suhu hingga 1.200°C, sehingga seluruh senyawa kimia berbahaya dapat diurai secara sempurna. Teknologi ini telah memenuhi standar pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan prosesnya diawasi secara langsung oleh petugas yang berwenang.
Marthinus mengungkapkan, sebagian besar barang bukti tersebut diperoleh dari operasi gabungan BNN bersama aparat kepolisian, TNI, serta Bea dan Cukai, baik di jalur laut maupun darat. Operasi dilakukan lintas provinsi, menyisir jalur masuk, distribusi, hingga titik penyebaran.
“Kami tidak hanya fokus pada jumlah tangkapan, tapi pada efek jera dan kerusakan jaringan distribusi. Kami sisir seluruh jalur, dari pintu masuk ke Indonesia sampai ke pasarnya,” tandas Marthinus.
Kegiatan dihadiri jajaran Kemenko Politik dan Keamanan, Kejagung, Polri, Kemenpora, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), BPOM, Kemen PPPA, Kemen Kelautan dan Perikanan, BIN, perwakilan Forkopimda, Pemprov DKI, PPATK, Wakil Wali Kota Jakbar, Yuli Hartono, aparat wilayah setempat.
Penulis : Rls/Benk
Editor : Hery Lubis
Sumber Berita : www.duadimensi.com