LAMPUNG – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) HANTAM Provinsi Lampung, Nasir, mengecam keras pembangunan yang dinilai tidak transparan di Tiyuh Margodadi, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat Karena Pembangunan tersebut bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025.
Nasir meminta pihak Kecamatan Tumijajar untuk melaksanakan monitoring evaluasi sesuai dengan tupoksinya. “Seharusnya Pihak Kecamatan Tumijajar dalam melaksanakan Monitoring Evaluasi itu harus sesuai dengan tupoksinya. Jangan-jangan mereka tahu namun tetap merekomendasikan kegiatan tersebut,” kata Nasir. saat dihubungi Via Whatsapp Rabu (02/07/2025).
Nasir juga menegaskan dirinya berharap Inspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat untuk memanggil Kepala Tiyuh Margodadi untuk dimintai keterangan dan mengaudit semua kegiatan realisasi dana desa (DD) tahap pertama Tiyuh Margodadi tahun 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita meminta Inspektorat Tubaba untuk memanggil Kepala Tiyuh Margodadi dan mengaudit semua kegiatan realisasi dana desa tahap satu. Jika nantinya ditemukan kerugian keuangan negara, maka harus dikembalikan,” ujar Nasir dengan tegas.
LSM HANTAM berkomitmen untuk terus mengawasi dan mengkritisi pembangunan di daerah tersebut, agar pembangunan dapat berjalan transparan dan akuntabel.
“Kami akan terus mengawasi dan mengkritisi pembangunan di daerah ini, agar pembangunan dapat berjalan transparan dan akuntabel, dan permasalahan semacam ini tidak lagi terulang kembali,” ungkap nya
Bukan hanya LSM HANTAM yang meminta inspektorat Tubaba untuk menindaklanjuti polemik pembangunan Tiyuh tersebut.
Di beritakan sebelumnya:
Ketua Komisi lll DPRD Tubaba Angkat Bicara Terkait Polemik Pembangunan Di Tiyuh Margodadi.
Banyaknya pemberitaan yang beredar di media online beberapa hari lalu Terkait pembangunan di Tiyuh Margodadi, kecamatan Tumijajar, kabupaten Tulang bawang Barat Lampung yang menjadi persoalan warga, Ketua Komisi lll DPRD Tubaba Edi anwar angkat bicara. Senin 30/6/2025.
Menurut Edi Anwar hal tersebut harus mendapat perhatian khusus, mengingat pembangunan tersebut bersumber dari uang Negara/dana desa (DD) diperuntukan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa, bukan untuk mencari keuntungan kelompok tertentu.
“Ya itu kalau memang banyak kekurangan dan komplain dari masarakat, harusnya kita semua pertanyakan dan siap benahi, karna semua pembangunan itu kan buat masarakat dan juga demi kesejahteraan masarakat ramai.” kata dia.
Edi Anwar juga menyayang kan sikap pemerintahan Tiyuh Margodadi terutama Kepalo Tiyuhnya Feri Saputra yang enggan bertemu dengan awak media saat ingin di konfirmasi oleh awak media, menurut Edi Anwar, hal tersebut tidak sepantasnya, mengingat Feri Saputra adalah pejabat Publik yang harus berani dan siap menjawab apa bila hasil kerjanya di pertanyakan.
“Ya kalau untuk Kepalo tiyuh nya itu, harusnya enggak usah menghindar dan takut, kalau ingin di temui kawan-kawan dari media, justru kalau menghindar seperti itu menimbulkan pertanyaan besar ada apa, makanya menghindar dan takut.?” Ujarnya
Inspektorat Tubaba harusnya bisa turun dan mengkroscek apa bila sikap Kepalo Tiyuh nya seperti itu.” Tegasnya.
Penulis : jun
Editor : Spn
Sumber Berita : duadimensi.com