KOTA TANGERANG – Tim Emergency Medical Team (EMT) 4 Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) tiba di Tanah Air hari ini setelah menyelesaikan misi kemanusiaan di Gaza selama 7–24 Agustus 2025. Tim yang terdiri dari tiga dokter spesialis ini bertugas di sejumlah rumah sakit di Gaza untuk memberikan layanan medis kepada korban perang dan masyarakat yang membutuhkan.
Ketiga dokter tersebut adalah:
dr. Muhammad Iqbal El Mubarak, Sp.B – Dokter Spesialis Bedah
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
dr. Annisa Anjani Ramadan, Sp.DV – Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi
dr. Bambang Surif Djamaluddin, Sp.A – Dokter Spesialis Anak
Selama berada di Gaza, tim EMT 4 BSMI memberikan layanan medis di beberapa fasilitas kesehatan, yaitu:
RS Al Shifa, Gaza City – untuk penanganan kasus bedah darurat, UGD dan perawatan luka (wound care).
RS Rantisi, Gaza City – untuk layanan kesehatan anak.
Klinik di Gaza City – untuk penanganan penyakit kulit dan infeksi.
RS Al Nasser, Khan Younis – untuk penanganan medis lanjutan di wilayah selatan Gaza.
Ketua Umum DPN BSMI, M Djazuli Ambari, menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi tim EMT 4.
“Kami bersyukur tim EMT 4 BSMI dapat kembali dengan selamat setelah memberikan layanan medis di tengah situasi yang sangat sulit di Gaza. Kehadiran mereka membawa harapan dan membantu meringankan beban warga yang terdampak konflik,” ungkap Djazuli, Minggu 24 Agustus 2025.
Djazuli menambahkan bahwa misi ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang BSMI untuk terus hadir di Gaza. Total BSMI sudah kirim 16 dokter spesialis dalam misi EMT ke Gaza.
“BSMI tidak akan berhenti mendukung rakyat Palestina. Kami sedang menyiapkan langkah lanjutan untuk mengirimkan bantuan medis, peralatan, serta tim berikutnya demi memastikan keberlanjutan pelayanan kesehatan di Gaza,” tegasnya.
Ketua Tim EMT 4, dr. Muhammad Iqbal El Mubarak, Sp.B, menyampaikan bahwa kondisi medis di Gaza masih sangat memprihatinkan.
“Banyak pasien dengan luka berat akibat serangan, serta kasus penyakit kulit dan gangguan kesehatan anak yang meningkat karena kondisi lingkungan yang buruk. Selain itu, kami menemukan banyak pasien, khususnya anak-anak, mengalami malnutrisi akibat keterbatasan pangan dan sulitnya akses bantuan gizi. Kondisi ini memperlambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan,” jelas dr. Iqbal.
Kepulangan tim EMT 4 ini menjadi bukti nyata komitmen BSMI dalam memberikan pelayanan kemanusiaan lintas batas, sekaligus menguatkan solidaritas Indonesia untuk rakyat Palestina.
Penulis : abdul
Editor : pjm
Sumber Berita : duadimensi.com




























