SUMATERA UTARA – Presiden Prabowo Subianto disebut kembali membuka peluang perombakan Kabinet Merah Putih (KMP) untuk keempat kalinya. Kekosongan posisi Menteri BUMN setelah ditinggalkan Erick Thohir dinilai menjadi sinyal kuat adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Direktur Eksekutif Indonesia Government Watch (IGoWa), Sutrisno Pangaribuan, menilai posisi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menjadi salah satu yang mendesak untuk diganti. Ia menyoroti kinerja Mendagri Tito Karnavian yang dianggap gagal mendeteksi dinamika sosial, khususnya terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2) di 125 daerah per 15 Agustus 2025.
“Sejak awal gejolak penolakan PBB-P2 di Pati, Jawa Tengah, hingga merembet pada aksi buruh dan mahasiswa, Kemendagri tidak mampu melakukan deteksi dini. Koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota lemah, sehingga aksi massa berkembang menjadi pembakaran dan perusakan fasilitas umum serta gedung pemerintahan,” ujar Sutrisno dalam keterangannya, Selasa (23/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menegaskan, lemahnya fungsi Kesbangpol di tingkat pusat hingga daerah memperparah situasi. Bahkan, menurutnya, pemerintah sempat mempertimbangkan status darurat sipil atau darurat militer sebelum Presiden Prabowo memilih langkah lebih hati-hati.
Sutrisno yang juga Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) itu menilai, sudah saatnya Mendagri diganti. Ia mendorong adanya rotasi dari purnawirawan Polri ke purnawirawan TNI, sebagaimana sebelumnya Tito menggantikan Mendagri sipil, Tjahjo Kumolo.
“Terdapat tiga purnawirawan TNI yang pernah menjabat Gubernur, yakni Sutiyoso, Bibit Waluyo, dan Edy Rahmayadi. Dari ketiganya, Edy Rahmayadi paling relevan karena masih muda secara politik, pernah menjadi Gubernur Sumatera Utara 2018–2023, dan memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo sejak menjabat Menteri Pertahanan,” jelasnya.
Sutrisno menambahkan, Edy Rahmayadi memiliki rekam jejak militer dan sipil yang lengkap. Selain pernah menjabat Pangdam I Bukit Barisan dan Pangkostrad, ia juga berpengalaman memimpin Sumatera Utara menghadapi pandemi COVID-19.
“Dengan latar belakang itu, Edy Rahmayadi adalah sosok yang tepat menggantikan Tito Karnavian sebagai Mendagri dan mendukung penuh Presiden Prabowo dalam menjaga stabilitas sosial politik nasional,” pungkasnya.
Penulis : mansur lubis
Editor : pjm
Sumber Berita : duadimensi.com