KABUPATEN BEKASI || Koperasi Unit Desa (KUD) yang belokasi di Jl. Raya Sukatani Desa Sukadarma, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, dengan nama Tani Jaya bangunannya telah di ratakan, hal itu diduga karena lahan tanah tersebut telah di perjual belikan.
Menggali informasi perihal tersebut, awak media melakukan konfirmasi kepada Kepala Desa (Kades) Sukadarma Syekh Suja’i, dirinya menjelaskan bahwa tidak ada pihak yang melakukan koordinasi kepada pemerintah desa tentang KUD Tani Jaya.
“Dulu pernah ada pihak yang meminta agar di keluarkan surat tidak sengketa dilahan KUD Tani Jaya itu, namun pada sampai detik ini saya tidak pernah menandatangani surat itu,”terangnya Kades ke pada media melalui via telepon Selasa (14/01/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya juga memaparkan, bahwa ada informasi jual beli lahan tanah KUD namun pemerintah desa tidak ada yang di libatkan sama sekali.
“Saya sama sekali tidak tau, bukan juga berarti saya membiarkan kenapa tanah KUD bisa seperti itu, justru siapa yang membeli dan menjual saya memang tidak tau karena tidak ada yang melibatkan pemerintah desa, justru saya juga sedang mencari informasi itu,” paparnya Syekh Suja’i.
Kepala Desa juga sempet kaget, dengan adanya pembongkaran gedung KUD Tani Jaya, karena sebelumnya tidak ada pihak yang memberitahunya.
“Saya juga kaget loh ko gedung KUD di bongkar, ada apah ya, apah di perjual belikan atau akan di usul lagi atau bagaimana itu lah yang di pikir sya saat itu.” ujarnya.
Syekh Suja’i juga meminta bantuan untuk mencari informasi tentang di bongkarnya gedung KUD itu, selain itu dirinya juga akan melakukan hal yang sama untuk mencari siapa penjual dan pembeli lahan itu, kepada orang orang yang telah membongkar gedung KUD Tani Jaya.
Ditempat terpisah mantan ketua KUD Tani Jaya H. Jamil menerangkan, bahwa dirinya betul pernah menjadi ketua KUD Tani Jaya dengan kurun waktu kurang lebih 15 tahun.
Dirinya juga memaparkan, bahwa bangunan KUD Tani Jaya yang berdiri di tanah atas nama bapak Jangkung itu dulunya telah di beli.
“Dulunya yang saya tau lahan itu di beli oleh anggota, jauh sebelum saya menjabat, cuma prosesnya sama sekali saya tidak tau, dulu pernah berbentuk akte jual beli namun belum di ganti nama, cuma informasinya di taronya di Dinas, nah saya dulu juga sempet cari itu kemana mana cuma gak ketemu itu adanya dimana saya tidak tau.” paparnya kepada media..
Bukan hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa selama puluhan tahun adanya KUD Tani Jaya, tidak pernah ada pihak manapun yang melakukan gugatan dengan luas kurang lebih luas 2.500 M2.
“Saya menduga karena ada oknum yang menjadi dalangnya sehingga dapat terjadinya jual beli lahan KUD Tani Jaya, bahkan dengan adanya pembongkaran gedung KUD saya sudah tidak ingin ikut campur.” pungkasnya.
Penulis : Latif
Editor : Hery Lubis
