BANJARMASIN – M. Roni (Emroni) dari Radio Suara Banjar tampil sebagai juara lomba baca puisi wartawan memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang berlangsung di Wetland Square, Banjarmasin, Kalsel, Jumat malam.
Dari 23 peserta yang mengikuti lomba yang berlangsung meriah itu, enam peserta masuk dalam urutan penilaian enam besar dan mereka maju ke babak kedua.
M. Roni yang membacakan puisi karya Taufik Ismail berjudul Sebuah Jaket Berlumuran Darah, imenempati urutan teratas hasil penilaian dewan juri terdiri atas AR, Loebis, Benny Benke dan Djunaedi Tjunti Agus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Urutan kedua ditempati Suroto dari Newsway.id yang membaca puisi Sutardji Calzoum Bachri dengan judul Jembatan dan tangga ketiga ditempati Rini Muliana dari TVRI Kalsel dengan bacaan puisi karya Chairil Anwar berjudul Diponegoro.
Pada lomba baca puisi yang dibuka Ketua Panpel HPN 2025 Kalsel, Raja Parlindungan Pane, dengan sambutan dari Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun itu, terpilih pula tiga wartawan penyair harapan.
Mereka adalah Ratna Sari Dewi dari TVRI Kalsel dengan bacaan puisi berjudul Elegi 10 November, Herwan dari Prime TV dan Agus Suprapto dari kanal.kalimantan.com membacakan Kembalikan Indonesia Kepadaku karya Taufik Ismail.
Para pemenang ini mendapat hadiah total uang Rp15 juta, berurutan juara pertama meraih Rp5 juta, kedua Rp4 juta, ketiga Rp3 juta dan tiga wartawan penyair harapan masing-masing Rp1 juta.
Hadiah bagi para pemenang itu, dijadwalkan diserahkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada malam “gala dinner” Sabtu malam – yang merupakan rangkaian menuju puncak HPN, Minggu.
Hendry Ch Bangun dalam sambutannya mengatakan lomba baca puisi wartawan itu menjadi salah satu agenda menarik dalam HPN ke HPN dan banyak peminatnya.
“Banyak wartawan bisa menulis puisi dan harus bisa pula membacanya. Ini membutuhkan teknik tersendiri, mulai dari teknis membaca, ekspresi dan cara penyampaian makna puisi kepada para penonton,” kata Hendry, jebolan Fakultas Sastra UI yang sudah menulis beberapa buku puisi.
Hendry juga mengingatkan, pada HPN 2024 di Pantai Acol, Jakarta, juga ada acara baca puisi yang begitu melankolis sekaligus dramatis, di tepi Pantai dengan ilustrasi deburan ombak dan desiran angin.
“Ini menjadi arena luar biasa dalam HPN, karena sesama teman dari berbagai wilayah bersilaturahim dan mengekspresikan atau curhat lewat kata-kata dalam bait-bait puisi itu,” ungkap Ketum PWI Hendry.
Sedangkan Raja Pane, yang pengarang lagu ini, mengatakan amat gembira dengan adanya acara baca puisi itu. “Setelah penat seharian mengunjungi brbagai kegiatan HPN, kita bertemu di sini mendengarkan pembacaan puisi.”
“Saya suka mendengarnya dan saya masih ingat janji saya pada acara baca puisi di Ancol tahun lalu, bahwa suatu saat kita akan buat acara baca puisi wartawan di TIM Jakarta. Biar orang lihat bahwa wartawan itu juga jago baca puisi,” kata Raja disambut tepuk tangan meriah.
Penulis : Rls
Editor : Hery Lubis