JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan adanya tantangan besar di era post-truth, di mana kebenaran akademik sering kali kalah oleh opini yang tidak memiliki dasar intelektual kuat, namun justru diterima luas secara sosial. Karena itu, menurutnya, pengembangan ajaran agama tidak bisa dilakukan secara kaku dan hitam-putih.
Menag menekankan bahwa pendekatan agama harus mengedepankan seni dan kebijaksanaan, agar nilai-nilai keagamaan benar-benar mampu menghadirkan kenyamanan, kedamaian, serta solusi bagi kehidupan umat.
Salah satu isu penting yang menjadi perhatian Menag Nasaruddin adalah persoalan lingkungan hidup. Ia mengungkapkan, Kementerian Agama saat ini tengah mengembangkan program ekoteologi sebagai upaya meningkatkan kesadaran umat beragama tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Advertesment
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu di sampaikan Menag Nasaruddin saat menghadiri HUT GEKIRA KE 17 di Ball Room menara NT Rawa Mangun Jakarta (21/12/2025)
“Manusia tidak bisa hidup tanpa lingkungan yang sehat. Bahkan menurut Paus, bahasa agama adalah bahasa paling efektif untuk menyadarkan umat dalam menjaga lingkungan, dibandingkan bahasa politik atau hukum,” ujar Menag Nasaruddin.
Ia juga mengungkapkan bahwa sekitar tiga minggu lalu dirinya mendapat undangan langsung dari Paus Leo XIV untuk menindaklanjuti Deklarasi Istiqlal–Vatikan. Deklarasi tersebut disebut sebagai satu-satunya dokumen yang secara khusus ditindaklanjuti oleh Paus dan akan disebarluaskan kepada para pemimpin umat beragama di seluruh dunia.
Selain program ekoteologi, Kementerian Agama juga tengah mengembangkan kurikulum cinta. Kurikulum ini dirancang agar pendidikan agama benar-benar menanamkan nilai kasih sayang, bukan kebencian terhadap pemeluk agama lain.
“Semua agama pada dasarnya mengajarkan cinta. Di negara seplural Indonesia, mengajarkan agama dengan kebencian jelas bertentangan dengan semangat kebangsaan,” tegasnya.
Menag Nasaruddin pun optimistis Indonesia mampu menjadi episentrum peradaban baru yang membawa pencerahan bagi dunia. Ia menegaskan, berbagai program Kementerian Agama tidak hanya untuk kepentingan nasional, tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat internasional, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
Di akhir pernyataannya, Menag Nasaruddin mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu, berpikir visioner, dan proaktif dalam menghadapi tantangan masa depan. Ia juga menyampaikan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru kepada seluruh umat Kristiani.
“Insyaallah, dengan kebersamaan dan semangat cinta, Indonesia akan semakin kuat dan dihormati dunia,” pungkas Menag Nasaruddin.
Penulis : Rls
Editor : Hery Lubis





























