PURWAKARTA – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Purwakarta menerima laporan orang tua Df korban Perundungan yang terjadi di pondok MTs Negri Purwakarta, Senin (6/10/2025)
Korban Df yang masih dalam kondisi luka lebam di bagian muka dan hidung didampingi orang tuanya datang ke P2TP2A untuk meminta bantuan pemulihan trauma psikologis akibat bullying yang dilakukan oleh Puluhan siswa kakak kelasnya
Menurut Df Kejadian perundungan terjadi pada Jum’at malam Sabtu (3/10/2025) sekira pukul 24.00 WIB, saat itu DF sedang tertidur pulas di pondok, tiba tiba ada beberapa orang siswa yang membangunkan tidur (DF)dalam kondisi yang belum stabil, tiba tiba puluhan siswa yang diketahui sebagai kakak kelas DF ramai ramai mengeroyok memukuli sampai Df babak belur
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dodi ayah korban mengatakan, ” Kata anak saya, Pelaku perundungan lebih dari 18 orang, dan mungkin ini sudah direncanakan sebelumnya, karena mereka membagi tugas masing – masing, ada yang menjaga pintu dan ada yang mengawasi keadaan sekitar pondok
“Saya menyesalkan kejadian ini, kemana pengawas pondok, karena jam duabelas malam jam nya istirahat, tidak boleh ada aktivitas siswa/santri pada tengah malam, kejadian ini jelas ada kelalaian sebab tidak ada pengawasan dari pihak pondok,” Kata Dodi
Dodi juga menerangkan, dieinya baru mendapat info dari anak saya adik nya (DF) yang juga masih satu sekolah di Pondok MTs Negri Purwakarta pada pagi harinya, ia mengabarkan bahwa kakak nya jadi korban pengeroyokan, dan sekarang ada di ruangan kesehatan sekolah,
Mendengar informasi tersebut saya langsung ke sekolah melihat kondisi (DF) pihak pondok langsung membawa (DF) ke Rumah Sakit Bayu Asih pada hari Sabtu, (4/10/2025) untuk di Visum,
Anak saya luka lebam dibagian mata dan patah tulang di bagian hidungnya menurut keterangan dokter, anak saya harus di operasi di bagian hidung agar semuanya menjadi normal kembali,
Saya berharap ada itikad baik dari para pelaku dan keluarganya, dan saya berharap pihak sekolah untuk tidak menutup nutupi persoalan ini, kita masih menunggu penyelesaian seperti apa yang akan dilakukan sekolah terhadap kasus perundungan yang menimpa anak saya, sebelum kasus ini ditangani pihak berwajib,” Pungkas Dodi
Sampai berita ini diturunkan wartawan belum mendapat keterangan, konfirmasi dari pihak MTsN Purwakarta.
Penulis : Asep Budiman
Editor : Hery Lubis