LAMPUNG – Potret buram Kantor Diskominfo kabupaten tulang Bawang barat provinsi Lampung sudah dua kali di Demo puluhan jurnalis
dari berbagai media cetak online
dan elextronik mereka menggelar aksi
Damai menyuarakan Audit Anggaran yang terindikasi carut -marut syarat penyimpangan mengarah pada tindak pidana korupsi.
Dalam Aksi damai yang digelar puluhan jurnalis perwakilan dari perusahaan didepan kantor Diskominfo Tubaba tersebut mereka
membawa Poster bertuliskan meminta APH dapat segera melakukan Periksaan terhadap kepala Dinas Eri budi santoso dan kabid media Deswanto.
“Selain Aparat Penegak Hukum (APH) Kejaksaan Negeri dan Tipikor Polres Tubaba
dapat melakukan Audit Realisasi Anggaran tuntutan Kami juga Minta kepada Bupati Tubaba Novriwan jaya dan wakil bupati tubaba Nadirsyah dapat mengambil sikap melakukan mengevaluasi menganti Pejabat Kominfo yang selama ini merugikan kami awak media,” tegasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara Aksi puluhan jurnalis tersebut langsung disambut Wakil Bupati Tulang Bawang Barat, Nadirsyah, dan Sekretaris Daerah, Perana Putra, S.H., M.H.Dalam dialog terbuka bersama perwakilan wartawan, Nadirsyah berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
“Saya minta pejabat Kominfo jangan mempersulit kawan-kawan media. Anggaran yang terserap harus dijelaskan secara transparan. Jika memang ada pejabat yang tidak bisa menjalankan tugas sesuai amanah, maka akan kami evaluasi bahkan ganti,” tegas Nadirsyah di hadapan massa aksi, Senin (8/9/2025).
Sementara itu, Eks Kadis Kominfo Tubaba, Eri Budi Santoso,yang diketahui selama dia menjabat sebagai kadis kominfo sudah dua kali di demo jurnalis.
Dihadapan puluhan jurnalis eri budi santoso memberikan penjelasan terkait sorotan yang diarahkan kepadanya. Ia menyebut saat
ini tercatat 311 media cetak, siber, dan elektronik yang telah terdaftar di Kominfo.
” memang masih ada beberapa media yang belum bisa terakomodir karena terkendala kelengkapan administrasi sesuai aturan dan ketentuan undang-undang.kata dia.
Pernyataan itu justru menimbulkan pertanyaan besar di benak peserta aksi. Rico, selaku Korlap Aksi, menilai angka 311 media tersebut sangat janggal.
Dalam hal ini Korlap Media Tubaba Bersatu ini akan menunggu upaya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang bawang Barat untuk segera melakukan Rapat Dengar Pendapat.
“apabila tidak adanya keputusan dari DPRD Wartawan Tubaba yang tergabung dalam Media Tubaba Bersatu akan melaporkan ke APH pejabat Dinas Kominfo Setahu kami hanya sekitar 220 media yang tercatat di Kominfo. Kok bisa sekarang muncul angka 311 media Dari mana seratus media itu tiba-tiba muncul atau memang ada media ‘siluman’ yang selama ini tidak pernah kami ketahui,” ungkap Rico.
Menurut Rico,Perbedaan data yang cukup signifikan itu semakin mempertebal kecurigaan para wartawan terhadap pengelolaan anggaran Kominfo. Mereka menilai ketidakjelasan ini berpotensi menimbulkan ketidakadilan dalam pembagian dana publikasi, karena setiap media seharusnya memiliki hak yang sama tanpa terkecuali.tegasnya.
Usai menggelar aksi di depan kantor diskominfo puluhan rombongan jurnalis itu kemudian bergerak melanjutkan aksi menuju kantor DPRD kabupaten Tulang Bawang Barat mereka disambut langsung oleh Wakil Ketua DPRD, Kuncoro.
“menyikapi tuntutan teman-teman jurnalis agar pejabat diskominfo dapat di evaluasi, realisasi anggaran publikasi awak media harus transparansi, dan berkeadilan apa yang menjadi harapan teman-teman akan kami sampaikan kepada pimpinan
pungkasnya.
Penulis : jun
Editor : pjm
Sumber Berita : duadimensi.com