MADINA SUMUT – Awak media tinjau Tanggul Jebol beberapa bulan lalu,lokasi itu berada di desa Aek badak Jae kecamatan Sayurmatinggi kab Tapsel pada tanggal 20/07/2025.
Pantauan wartawan di lokasi terlihat Rehabilitssi Tanggul itu sedang dalam pengerjaan dan di
depan Baskem kontraktor terpampang plang data proyek Dinas Kementerian Umum Direktorat Jenderal Sumber daya Air Sumatera II Medan ,SNUVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatra II,
Dengan kegiatan:
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Batang Angkola Kab Tapsel dan kab Mandailing Natal,dengan jumlah Dana : Unit Price,lokasi Batang Angkola Tapsel dan Madina,no kontrak: HK.02.03/IR-III-SNVT.PJ.PA.SII/2025/I,Jangka waktu: 210 hari,Sumber dana APBN,Penyedia Jasa NUGRAHA PERKASA,Konsultan Supervisi.
Pada saat wartawan pertama kelokasi kebetulan belum ada pengerjaan hanya saja sudah ada pancang dilokasi yang terlihat tanggul yang jebol itu lebih kurang 45 mtr lokasinya di pinggiran sungai Batang Angkola.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dan di lokasi wartawan kebetulan jumpa dengan Pengawas PU Irigasi Irul dan Kontraktor,, CV NUGRAHA PERKASA ,, dan sempat beramah tamah sekaligus wartawan konfirmasi seputar Rehabilitasi jaringan Irigasi ,Aswir selaku pengawas PU Irigasi mengatakan waktu itu bahwa Rehablitasi jaringan Irigasi sesuai dengan jadwal pengerjaan dengan waktu 210 hari dan memang sekarang menunggu gambar dari Konsultan kata Aswir kepada wartawan kemudian pelaksana/ kontraktor pun membenarkan apa yang di sampaikan Aswir.
Dua Minggu kemudian wartawan wantara bersama wartawan duadimensi kab Madina kembali tinjau lokasi apakah sudah di lakukan pengerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi itu dan memang terlihat sudah mulai di kerjakan oleh kontraktor CV NUGRAHA PERKASA,dan wartawan jumpa dengan Pelaksana / kontraktor dia mengatakan kepada wartawan sudah seminggu lebih pekerjaan dilaksanakan ,katanya.
Mengingat Jebolnya tanggul Irigasi BWS II saluran kiri itu pada tahun 2024 lalu sangat sangat berdampak kepada petani sawah di wilayah kecamatan Siabu dan kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal ,karena satu satunya sumber mengairi sawah petani adalah Air Irigasi Batang Angkola ,sehingga panen padi setelah Jebolnya Tanggul itu hasil panen para petani sangat jauh berkurang dari biasanya, dan pada waktu itu para peran sangat mengeluh dan mengadu ke kades kades di perdesaan hingga ke Camat dan UPT Dinas Pertanian di 2 kecamatan yakni Siabu dan Bukit Malintang.
Wartawan selaku sosial kontrol tidak tinggal diam harus melihat dan mendengar keluhan para masyarakat petani dan melakukan pemberitaan yang akurat agar pemerintah daerah dan pusat dapat mengetahui keluhan para petani di pedesaan dan akhirnya kini sudah turun pekerjaan Rehablitasi Jaringan Irigasi itu dan masyarakat petani sangat berharap semoga pembangunan Tanggul yang jebol itu secepatnya bisa kembali berfungsi yang sehingga bisa kembali mengairi sawah para petani .
Para kepala desa Sihepeng Raya yang terdiri dari 6 desa dan Tokoh masyarakat Samahman Nasution dan Jakfar Siddik Nasution keduanya mantan dewan bersama dengan Camat Siabu Sudarajat Putra.SH. sempat meninjau lokasi Tanggul yang jebol itu dan melalui pemberitaan mereka memohon kepada Kementerian PU Irigasi dan jajarannya agar meninjau dan melakukan perbaikan Tanggul jebol itu demi masyarakat petani
Yang ribuan Ha lahan pertaniannya itu kalau tidak berfungsi Irigasi Batang Angkola otomatis akan berdampak kepada ketahan pangan kata tokoh masyarakat Sahman Nasution dan dia juga memohon kepada bapak Presiden RI Prabowo kiranya mendukung sepenuhnya agar ketahanan pangan bisa lebih meningkat seperti program bapak Presiden ,tutup Sahman saat melihat Tanggul yang jebol itu beberapa waktu lalu.
Penulis : AR
Editor : pjm
Sumber Berita : duadimensi.com