JAKARTA – Ratusan warga RW 018 Taman Palem Lestari Blok C dan F Kelurahan Cengkareng Barat Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat melakukan Aksi Damai menggunakan spanduk bertuliskan “Menolak Viralisasi Berita Bohong yang di sebarluaskan melalui media sosial oleh beberapa warga yang tidak setuju dengan kebijakan yang dilakukan oleh RW melalui musyawarah bersama pengurus dan warga
Ratusan warga tersebut berkumpul untuk mengecam aksi viralisasi yang dilakukan oleh beberapa warga yang tidak setuju dengan kebijakan ketua wilayah menggunakan kartu akses keluar masuk komplek.
Menurut warga bahwa apa yang dituduhkan atau yang dinarasikan oleh warga yang ada dalam Vidio yang beredar itu tidak benar adanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya apa yang dinarasikan dalam Vidio itu tidak benar adanya.Pada waktu itu security hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang anggota keamanan.Dan sikap yang diambil oleh security itu sudah SOP dan menjadi keputusan hasil musyawarah bersama warga dan pengurus RW 18,Semuanya hampir 98% warga sudah memiliki kartu akses,tinggal mereka yang protes itu aja yang belum bikin.” ujar Rudi salah satu warga yang sudah lebih dari 20 tahun tinggal di komplek tersebut saat warga melakukan aksi damai di komplek Taman Palm Lestari (29/5/2025)
Kemudian lanjut Rudi , terkait soal akses keluar masuk komplek kartu Gate, semua itu sudah menjadi keputusan ketua dan pengurus RW 18 bersama warga. Dan keputusan itu dihasilkan melalui rapat bersama hampir semua warga setuju.
“Kalaupun ada beberapa warga yang tidak memiliki kartu Gate itu karena mereka tidak setuju dengan kebijakan yang di lakukan oleh pengurus RW 18.Padahal semua itu demi kebaikan dan kenyamanan kita bersama. Selain para petugas sekurity mengetahui mana yang warga penghuni komplek dan mana yang bukan warga, kalau warga pasti memiliki kartu Gate.Kalau tidak memiliki kartu berarti itu tamu.Dan tamu pun mereka pihak keamanan perlu tau tamu itu mau kemana dan ke tempat siapa tujuannya musti jelas. Kalau tamu itu punya niat yang tidak baik bagaimana, rampok maling dan aksi kriminal lainnya bagaimana, makanya setiap tamu yang masuk wajib meninggalkan identitas KTP/SIM.simpel kok. “tegasnya
Seharusnya kata Rudi, sebagai warga masyarakat yang baik kita juga harus patuh terhadap peraturan yang telah kita sepakati bersama,tinggal bikin saja kartu saja selesai masalah dan tidak perlu di besar besarkan seperti ini. Kalaupun belum punya kartunya tinggalkan identitas KTP/SIM di pos security, gampang kok.Tidak usah membangun narasi yang kurang baik di tengah masayarakat melalui media sosial.tegasnya
Kemudian lanjut dia, soal pengelolaan lingkungan keamanan dan sampah warga, itu semua juga sudah ada aturannya bahwa soal pengelolaan sampah itu dikelola oleh RW melalui Iuran Keamanan dan Kebersihan Ruko (IKKR)sudah ada koordinatornya yang sudah dibentuk oleh aparatur wilayah dan semua sampah warga yang patuh terhadap aturan diangkut sampahnya.
” Semua keputusan tentang pengelolaan IKKR itu sudah melalui hasil rapat bersama dan itu bukan maunya pak RW tapi kesepakatan sebagian besar warga yang ada di sini. Kalaupun ada beberapa warga yang tidak setuju itu sah-sah saja. Tapi peraturan yang sudah ditetapkan tetap harus patuhi dan dijalankan sebagaimana mestinya. Kita sebagai warga di minta untuk membuat kartu Gate dan membayar IKKR sesuai ketentuan dan kesepakatan harus kita patuhi. “ungkapnya
Hal senada juga di tambahkan Onga menuturkan bahwa kejadian beberapa hari lalu yang sempat viral di media sosial itu tidak benar adanya.Karena narasi yang di bangun itu seolah olah warga yang tidak memiliki kartu akses tidak boleh masuk.
” Padahal tidak begitu kejadiannya, bagi warga yang belum atau tidak memiliki kartu akses masuk komplek Blok C&F bisa menggunakan kartu Identitas KTP/SIM di pos penjagaan security.Sederhana kok sebenarnya. Karena kita sebagai warga perlu tau siapa saja orang yang keluar masuk di komplek kita ini. Tidak bisa sembarang orang bisa keluar masuk sesuka hati tanpa ada aturan. Aturan itu di buat demi keamanan dan kenyamanan semua warga komplek ini. “kata Onga.
Ia dan warga lainnya berharap agar semua warga bisa saling bahu membahu bekerjasama untuk menciptakan ketertiban kebersihan dan keamanan di lingkungan kita sesuai dengan aturan yang sudah kita sepakati bersama. Dan jangan merasa menjadi warga yang paling teraniaya karena tidak punya kartu akses.tegasnya
Sebelumnya Viral” di media sosial bahwa ada beberapa warga yang tidak bisa masuk ke rumahnya dikarenakan tidak memiliki kartu Gate untuk akses keluar maupun masuk komplek Taman Palm Lestari Blok C&F.
Vidio yang bersurasi 2:31 Ditik itu mempertontonkan ketegangan seorang security dengan salah satu warga yang tidak bisa masuk ke rumahnya karena tidak memiliki kartu akses.
Penulis : Hery Lubis
Editor : Spn
Sumber Berita : Duadimensi. com