MADINA, SUMUT – Fraksi Amanah Perjuangan DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyampaikan Pandangan Umum terhadap Nota Keuangan dan Rancangan APBD Madina Tahun Anggaran 2026 dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD Madina, Selasa (25/11/2025).
Sekretaris Fraksi Amanah Perjuangan, Teguh W. Hasahatan Nasution, mengungkapkan bahwa kondisi keuangan daerah tahun ini mengalami perubahan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Ia menyebut terdapat efisiensi anggaran sekitar Rp 280 miliar, yang berdampak pada sejumlah program pembangunan yang telah direncanakan.
“Tentu ini sangat berdampak terhadap kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya,” ujar Teguh dalam penyampaiannya. Ia mendorong pemerintah daerah untuk lebih kreatif, inovatif, serta meningkatkan komunikasi dengan pemerintah pusat agar dana transfer daerah di tahun berikutnya dapat kembali normal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Soroti Pembangunan Fisik dan Isu Masyarakat
Dalam pandangannya, Teguh menyoroti beberapa proyek pembangunan fisik seperti Puskesmas dan gedung sekolah di sejumlah wilayah di Madina yang dikhawatirkan tidak selesai tepat waktu. Ia meminta seluruh pemangku kepentingan memastikan realisasi pembangunan tahun anggaran 2025 tepat sasaran dan waktu.
Selain itu, Teguh ikut menyinggung isu-isu sosial yang berkembang di tengah masyarakat, termasuk demonstrasi terkait persoalan plasma antara warga dengan pihak perkebunan. Ia meminta pemerintah daerah melakukan langkah konkret dalam penyelesaian masalah tersebut.
Pertanyaan Menohok kepada Bupati Madina
Teguh juga menyampaikan sejumlah pertanyaan langsung kepada Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, terkait berbagai persoalan yang menjadi sorotan publik.
Salah satunya mengenai penanganan banjir di wilayah Siulang Aling. Ia meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD Provinsi, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk mengantisipasi kendala distribusi logistik, termasuk kemungkinan penggunaan helikopter apabila akses darat terputus.
“Bilamana bantuan tidak segera disalurkan, dikhawatirkan akan ada warga yang mengalami kelaparan,” tegasnya.
Teguh juga meminta Pemkab Madina menindaklanjuti pembangunan jalan Naga Juang – Siulang Aling agar tidak ada lagi daerah yang terisolir.
Dalam kesempatan itu, ia turut menyinggung konferensi pers tim Gordang Sambilan yang disebut sebagai bagian dari tim pemenangan Sahata (Saipullah–Atika). Menurut Teguh, klarifikasi Bupati dibutuhkan untuk menjaga citra dan marwah Kabupaten Mandailing Natal.
Jawaban Bupati Madina
Menanggapi sejumlah pertanyaan tersebut, Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, menyampaikan bahwa beberapa isu yang ditanyakan merupakan peristiwa sebelum dirinya menjabat sebagai Bupati sehingga tidak dapat dijawab dalam Nota Jawaban.
Terkait somasi dari Miswar Daulay yang disebut dalam pandangan fraksi, Saipullah menegaskan bahwa hal tersebut sudah ditangani oleh Bagian Hukum Pemkab Madina.
“Kami tidak bisa berkomentar karena sudah masuk ranah hukum. Somasi harus dijawab dengan somasi,” ujarnya. Ia juga mengingatkan pentingnya prinsip praduga tak bersalah dalam pemberitaan maupun penyampaian informasi kepada publik.
Bupati Saipullah memastikan dirinya akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. “Terima kasih atas perhatian Bapak. Saya akan tetap melaksanakan tugas sesuai amanah yang diberikan,” tutupnya.
Sampaikan Duka untuk Korban Bencana
Di akhir pandangannya, Fraksi Amanah Perjuangan melalui Teguh menyampaikan duka mendalam atas musibah bencana alam yang terjadi di pesisir barat Sumatera Utara, termasuk di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Mandailing Natal.
Penulis : mansur lubis
Editor : pjm
Sumber Berita : duadimensi.com





























