Industri TV Berita Konvensional Terus Melambat,Akademisi Ingatkan Hal Ini

- Jurnalis

Selasa, 1 Juli 2025 - 06:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Ketidakberdayaan tv berita konvensional mengimbangi teknologi new media semakin terasa. Volume bisnisnya terus menurun, jumlah dan nilai iklan terus berkurang.

Laju industri tv berita konvensional terus melambat. Hal ini bukan semata-mata kalah cepat dari kemampuan aneka platform global yang lebih dulu mempublikasikan informasi.

Perubahan cara masyarakat mengkonsumsi tv berita akibat teknologi baru, berpengaruh secara signifikan bagi roda industri media massa terutama tv berita konvensional.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari sisi teknologi, tv berita konvensional memang tidak memiliki instrumen untuk mampu bersaing dengan platform global berbasis internet. Hal ini menjadi topik diskusi pada pengukuhan pengurus Asosiasi Media Konvergensi Indonesia, di Jakarta Internasional University, Senin 30 juli 2025.

Dalam acara itu dibahas tentang bagaimana media massa konvensional menatap massa depan melalui konvergensi. Hadir sebagai pembicara, praktisi media massa sekaligus Dosen Komunikasi Fisip Uhamka, Taufan Hariyadi dan pengamat media digital, Rulli Nasrullah. Bertindak selaku moderator praktisi komunikasi,wartawan senior ,dosen komunikasi yang juga Komisi Bidang Luar Negeri AMKI Pusat,Algooth Putranto.

Menurut Taufan Hariyadi, tv berita konvensional kian sulit menghadapi media baru berbasis internet karena masih bersifat stickines, sementara media baru bersifat spreadable.

Baca Juga :  Color Run HUT KNPI, Maryono: Pemuda Harus Terus Menginspirasi dan Berkontribusi

“konten tv berita konvensional itu sifatnya stickiness, audiens hanya pasif pada satu platform. Sementara palform global berbasis internet, kontennya spreadable atau bisa disebarluaskan. Nah karakter audiens media massa saat ini adalah agen spreadable.”

Teknologi media baru saat ini memberikan jalan lebar bagi audiens untuk bertindak bukan hanya jadi konsumen tetapi juga produsen sebuah konten. Pada tv berita konvensional, audiens tidak memiliki engeagement pada media yang bersifat stickiness.

Perubahan karakter audiens media massa saat ini juga dilihat oleh Pakar Media Digital, Rulli Nasrullah. Dia mengingatkan media massa konvensional harus mengikuti gaya new media saat akan membuat konten di platform itu.

“Nah teman-teman redaksi media konvensional masih menggunakan gaya konvensional saat membuat produk jurnalistik di media baru. Padahal gaya kemasan konten di media baru tidak sama dengan gaya kemasan di media konvensional.”

Perbedaan mendasar secara teknologi antara media konvensional seperti tv berita dengan media baru berbasis internet berdampak pada pudarnya popularitas tv berita konvensional. Pada gilirannya tv berita konvensional menjadi second screen bagi audiens.

“Tv berita itu akan jadi second screen saja bagi audiens, ini mendorong tv berita menjadi lembaga validasi atau sebuah informasi. Awak redaksi TV berita sudah harus bekerja dengan budaya konvergensi, multikonten untuk multiplatform dengan tools yang terkoneksi aneka platform lain. Karena if it doesn’t work mobile, it doesn’t work”, Ujar Taufan Hariyadi.

Baca Juga :  Kecamatan Batuceper Kota Tangerang Bersiap Ikuti Rekor MURI Senam Anak Indonesia Hebat

Taufan berpandangan, newsroom tv berita hari ini harus menjadi sebuah hub yang menghubungkan new media sebagai saluran distribusi kontennya. Dengan demikian newsroom tv konvensional akan menjadi newskestra room dengan produk multikonten untuk multiplatform sekaligus.

Para pembicara dalam seminar Asosiasi Media Konvergensi Indonesia sepakat, memperbincangkan new media melawan media konvensional adalah diskusi yang sudah usang. keduanya harus diletakan pada sebuah ekosistem media massa.

New media bukan lagi dipandang sebagai musuh tetapi perpanjangan distribusi konten untuk menjaring ceruk baru, audiens baru.

“Hari ini konten media tak lagi diciptakan untuk dikonsumsi diam-diam, tetapi untuk didiskusikan, diubah, dan dibagikan. Maka di masa depan, konten TV berita harus dirancang untuk bisa menyebar bukan hanya ditonton. If it doesn’t spread, it’s dead.” Ujar Taufan Hariyadi pada penutupnya.

Penulis : Spn

Editor : Hery Lubis

Berita Terkait

Gebyar SIPENYU, Bupati Sukabumi Harapkan Dapat Meningkatkan Pelayanan Strategis dan Terpadu Soal Retribusi Daerah
PWI Kota Tangerang Ingatkan Aparat Hormati Pers
Warga Poris Plawad Kota Tangerang Serbu Pangan Murah
Pacu Mesin Birokrasi Optimalkan Pelayanan, Sachrudin Definitif kan Kepala BPKD dan BPBD
Optimis Pertahankan Prestasi, Seleksi PPLPD Cabor Catur Kota Tangerang Dimulai
Temuan BPK, Belanja BOS/BOSP Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Realisasinya Melebihi Pagu APBD 2024 Disorot KP3
Perkuat Kesiapsiagaan Wilayah, Maryono: Keselamatan Warga Prioritas Utama
Tambah 23 Ribu Sambungan Baru,  Sachrudin: Layanan Air Bersih Harus Jangkau Semua Warga Kota Tangerang

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 21:31 WIB

Gebyar SIPENYU, Bupati Sukabumi Harapkan Dapat Meningkatkan Pelayanan Strategis dan Terpadu Soal Retribusi Daerah

Selasa, 2 September 2025 - 21:27 WIB

PWI Kota Tangerang Ingatkan Aparat Hormati Pers

Selasa, 2 September 2025 - 21:27 WIB

Warga Poris Plawad Kota Tangerang Serbu Pangan Murah

Selasa, 2 September 2025 - 21:23 WIB

Pacu Mesin Birokrasi Optimalkan Pelayanan, Sachrudin Definitif kan Kepala BPKD dan BPBD

Selasa, 2 September 2025 - 21:22 WIB

Optimis Pertahankan Prestasi, Seleksi PPLPD Cabor Catur Kota Tangerang Dimulai

Selasa, 2 September 2025 - 21:19 WIB

Temuan BPK, Belanja BOS/BOSP Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Realisasinya Melebihi Pagu APBD 2024 Disorot KP3

Selasa, 2 September 2025 - 11:18 WIB

Perkuat Kesiapsiagaan Wilayah, Maryono: Keselamatan Warga Prioritas Utama

Selasa, 2 September 2025 - 11:16 WIB

Tambah 23 Ribu Sambungan Baru,  Sachrudin: Layanan Air Bersih Harus Jangkau Semua Warga Kota Tangerang

Berita Terbaru

News

PWI Kota Tangerang Ingatkan Aparat Hormati Pers

Selasa, 2 Sep 2025 - 21:27 WIB

News

Warga Poris Plawad Kota Tangerang Serbu Pangan Murah

Selasa, 2 Sep 2025 - 21:27 WIB