TUBABA — Seorang jurnalis asal Tulang Bawang Barat, Murtofa, meninggal dunia setelah diduga tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat saat dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Asy-Syifa. Peristiwa ini memicu kekecewaan keluarga yang menilai tenaga kesehatan tidak memberikan respons sesuai standar pelayanan kegawatdaruratan.
Menurut penuturan pihak keluarga, kondisi Murtofa terus memburuk sebelum akhirnya meninggal dunia. Anak almarhum mengaku telah meminta bantuan kepada perawat yang bertugas, namun respons yang diterima dinilai tidak pantas dan tidak menunjukkan sikap profesional.
“Kami sudah minta tolong karena ayah sudah kritis. Tapi perawat hanya bilang ‘dituntun saja, pasrah saja’. Seharusnya kalau kondisi kritis, segera dibawa ke UGD dan ditangani serius,” ungkap keluarga dengan nada kecewa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keluarga menilai lambatnya respons tersebut menjadi salah satu faktor memburuknya kondisi Murtofa hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Mereka meminta pihak rumah sakit memberikan penjelasan secara transparan terkait kronologi penanganan yang diberikan sejak awal pasien masuk hingga terakhir kali mendapat tindakan medis.
Selain itu, keluarga juga meminta Dinas Kesehatan dan aparat berwenang melakukan penyelidikan atas dugaan kelalaian tenaga medis yang bertugas saat kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RS Asy-Syifa belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kelalaian maupun lambannya pelayanan terhadap almarhum Murtofa.
Keluarga besar almarhum berharap kejadian ini dapat menjadi perhatian serius bagi seluruh fasilitas kesehatan agar pelayanan kepada pasien, khususnya yang dalam kondisi gawat darurat, dapat diberikan secara cepat, humanis, dan sesuai standar keselamatan pasien.
Penulis : jun
Editor : pjm
Sumber Berita : duadimensi.com






























