JAKARTA — PSSI Kembali menggelar Refereeing Workshop for Media pada Rabu, 6 Agustus 2025, di Ruang Sekretariat PSSI Pers, GBK Arena Jakarta.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan PSSI dan Komite Wasit PSSI, termasuk Wakil Ketua Komite Wasit, Yoshiwi Ogawa, yang membawakan materi penting mengenai peraturan baru dalam sepak bola.
Dalam kesempatan tersebut, Ogawa menegaskan bahwa ada pembaruan signifikan mengenai siapa yang diperbolehkan memberikan protes kepada wasit selama pertandingan berlangsung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hanya kapten tim yang berhak mendekati wasit untuk menyampaikan keberatan atau protes di tengah lapangan. Pemain lain tidak diperbolehkan menghampiri wasit, apalagi ikut memprotes,” ujar Ogawa dengan tegas.
Lebih lanjut, Ogawa menegaskan konsekuensi bagi pemain yang melanggar aturan ini.
“Jika ada pemain selain kapten tim yang tetap membandel menghampiri wasit, wasit berhak langsung memberikan kartu kuning sebagai bentuk peringatan,” jelasnya.
Hal ini diharapkan dapat menjaga ketertiban dan menghormati otoritas wasit selama pertandingan.
Selain aturan terkait kapten tim, Ogawa juga mengingatkan perubahan penting pada regulasi mengenai waktu kiper dalam menguasai bola. Selama ini, peraturan menyebutkan bahwa kiper hanya diperbolehkan memegang bola maksimal selama 6 detik.
Namun dalam praktik di berbagai negara, termasuk Indonesia, durasi ini sering dilanggar, dengan kiper memegang bola hingga lebih dari 20 detik.
“Sekarang, wasit mulai menerapkan pengawasan lebih ketat dengan memberikan peringatan jika kiper mendekati batas waktu. Ketika hitungan mencapai 8 detik, wasit mulai mengamati dengan cermat. Saat waktu tersisa antara 5 hingga 1 detik, wasit akan mengangkat jarinya sebagai tanda peringatan. Jika kiper melewati batas waktu tersebut, wasit akan memberikan tendangan penjuru kepada tim lawan,” pungkas Ogawa.
Penerapan peraturan baru ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin pemain dan menjaga kelancaran jalannya pertandingan sesuai standar internasional.
Mekanisme penugasannya, wasit juga dirahasiakan hanya tujuh orang yang tahu dimana akan bertugas. ” Itu dilakukan untuk menjaga hal- hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Saat bertugas bahkan menurut Ogawa alat komunikasi wasit tidak boleh digunakan dan dibawa. Baru selesai bertugas lanjutnya wasit boleh menggunakannya lagi.
Workshop ini menjadi langkah strategis PSSI untuk memastikan seluruh elemen sepak bola Indonesia memahami dan mematuhi aturan terbaru demi kemajuan olahraga nasional.
Penulis : danang
Editor : pjm
Sumber Berita : duadimensi.com