Pandangan Mochtar Lubis Tentang Manusia Indonesia Masih Jadi Perdebatan

- Jurnalis

Jumat, 30 Agustus 2024 - 20:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama, adalah salah satu tokoh yang gigih mendukung pandangan Mochtar Lubis tentang manusia Indonesia. Hal itu diungkapkan pengamat kebangsaan Manuel Kaisiepo.

Manuel Kaisiepo menjadi narasumber dalam diskusi daring Hati Pena di Jakarta, Kamis malam, 29 Agustus 2024, yang bertema Wajah Manusia Indonesia Kini, Telaah Ulang Pemikiran Mochtar Lubis.

Diskusi yang menghadirkan Manuel Kaisiepo itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA yang diketuai Denny JA. Diskusi dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Milastri Muzakkar.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam diskusi itu, Manuel Kaisiepo mengangkat kembali polemik sengit yang pernah muncul di masyarakat Indonesia pada 1970-an. Polemik ini terkait dengab pidato kebudayaan yang disampaikan wartawan, sastrawan dan budayawan Mochtar Lubis.

Mochtar Lubis dalam pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki, 6 April 1977, mengatakan, “Sifat manusia Indonesia itu adalah: munafik, tidak mau bertanggung jawab, berperilaku feodal, mudah percaya pada takhayul, artistik dalam arti banyak memakai naluri, dan lemah karakternya.”

Baca Juga :  Dua Pengedar Narkoba Asal Tiyuh Gunung Agung Ditangkap Satnarkiba Polres Tubaba

Kehebohan pun muncul akibat pernyataan ini. Ada perdebatan di kalangan ilmuwan sosial. Sebagian besar memandang pernyataan Mochtar Lubis itu cuma generalisasi biasa atau stereotip yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang valid.

“Tetapi ada juga yang mendukung Mochtar. Yang gigih mendukung itu antara lain adalah Jakob Oetama, yang memberi kata pengantar pada buku Mochtar Lubis,” kata Manuel.

“Jakob Oetama berpendapat bahwa pandangan yang disampaikan Mochtar Lubis itu tidak sepenuhnya salah. Karena Mochtar Lubis adalah tipe wartawan yang selalu punya komitmen, sehingga dia tidak sekadar melakukan observasi,” lanjut Manuel.

“Ada subjektivitas, tetapi juga ada pertanggungjawaban dari apa yang disampaikan Mochtar Lubis. Ada unsur kebenaran dalam pernyataan Mochtar Lubis. Kira-kira begitulah pendapat Jakob Oetama,” ujar Manuel.

Menurut Manuel, untuk memahami pemikiran seorang tokoh sekaliber Mochtar Lubis haruslah melihat konteks zaman saat dia hidup. Ketika Mochtar membuat pidato kebudayaan itu, waktu itu adalah satu dekade setelah Orde Baru berkuasa.

Baca Juga :  Terima Aset BMN dari Kementerian PUPR, Dr. Nurdin : Dukungan Optimalisasi Pelayanan dan Wujudkan Kota Lebih Baik 

Mochtar Lubis adalah manusia multidimensi. “Selain wartawan senior, dia juga seniman yang bisa melukis dan memahat. Dia pernah dipenjara oleh dua rezim, yakni di zaman Soekarno dan Soeharto,” ungkap Manuel.

Menurut Manuel, ciri-ciri manusia Indonesia seperti yang disampaikan Mochtar Lubis itu sebetulnya lebih ditujukan kepda kalangan elite ketimbang pada rakyat kebanyakan atau golongan bawah.

“Saya kira perdebatan dengan topik semacam ini tidak akan pernah berakhir. Polemik ini akan selalu berlanjut dan berkembang, tergantung dinamika yang berkembang dalam masyarakat,” tutur Manuel.

“Saya mengapresiasi SATUPENA yang mengangkat topik ini. Diskusi semacam ini harus selalu kita lakukan sebagai bagian penting dari refleksi kita sebagai bangsa. Apa sih sebenarnya kita ini?” ucap Manuel.

Berita Terkait

Pemkot-Habitat Gelar Job Fair Konstruksi, Maryono:  Perluas Akses “Gampang Kerja” Warga 
Pelantikan GMI, Sachrudin: Perempuan Muslimah Harus Ambil Peran dalam Pembangunan Masyarakat
Polsek Batuceper Ungkap Kasus Curanmor, Empat Pelaku Residivis Dibekuk
Bupati Sukabumi Soroti Perubahan Anggaran 2025 Di Rapat Paripurna
Peluncuran DBPK, Sachrudin: Pembangunan Kependudukan Harus Fokus pada Kualitas
Danrem 052/Wkr Beri Hadiah Umroh Pada Peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
Pasca Banjir, Gibran Tinjau Ciledug Indah, Sachrudin: Semoga Hadirkan Solusi Konkret bagi Masyarakat
Semarak HUT ke 52, KNPI Kota Tangerang Bakal Gelar Tangerang Rise UP

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:27 WIB

Pemkot-Habitat Gelar Job Fair Konstruksi, Maryono:  Perluas Akses “Gampang Kerja” Warga 

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:09 WIB

Pelantikan GMI, Sachrudin: Perempuan Muslimah Harus Ambil Peran dalam Pembangunan Masyarakat

Sabtu, 12 Juli 2025 - 11:07 WIB

Polsek Batuceper Ungkap Kasus Curanmor, Empat Pelaku Residivis Dibekuk

Jumat, 11 Juli 2025 - 23:17 WIB

Bupati Sukabumi Soroti Perubahan Anggaran 2025 Di Rapat Paripurna

Jumat, 11 Juli 2025 - 18:13 WIB

Peluncuran DBPK, Sachrudin: Pembangunan Kependudukan Harus Fokus pada Kualitas

Jumat, 11 Juli 2025 - 18:08 WIB

Pasca Banjir, Gibran Tinjau Ciledug Indah, Sachrudin: Semoga Hadirkan Solusi Konkret bagi Masyarakat

Jumat, 11 Juli 2025 - 18:04 WIB

Semarak HUT ke 52, KNPI Kota Tangerang Bakal Gelar Tangerang Rise UP

Jumat, 11 Juli 2025 - 18:00 WIB

Membangun partisipasi Publik, Kesbangpol Kota Tangerang gelar Sosialisasi Kebijakan Ormas

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Polsek Batuceper Ungkap Kasus Curanmor, Empat Pelaku Residivis Dibekuk

Sabtu, 12 Jul 2025 - 11:07 WIB