Yudi Latif : Perlu Transformasi Dari Charity Ke Praktik Filantropi Yang Lebih Profesional

- Jurnalis

Jumat, 22 Maret 2024 - 22:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Tradisi charity di Indonesia sangat kuat. Tetapi kita perlu melakukan transformasi dari charity ke praktik filantropi yang lebih akuntabel, ilmiah, dan profesional. Hal itu diungkapkan pengamat kebangsaan dan sosial kemasyarakatan Yudi Latif .

Yudi Latif adalah pembicara dalam diskusi tentang filantropi di Indonesia. Diskusi itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 21 Maret 2024.

Diskusi yang menghadirkan Yudi Latif itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Webinar itu dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam diskusi itu, Yudi Latif menyatakan, masyarakat Indonesia memiliki tingkat solidaritas yang sangat tinggi. Ini terlihat jika ada bencana banjir, dan sebagainya.

“Tiap tahun negara memberikan ratusan triliun untuk bantuan sosial. Tetapi ironisnya tingkat kemiskinan di Indonesia tetap menjulang tinggi,” ujar Yudi.

Baca Juga :  Konsisten Beri Layanan PublikTerbaik, Pemkot Dapatkan Award Dari Ombudsman 

Yudi menambahkan, jika kita memakai standar Bank Dunia, lebih dari 50 persen populasi Indonesia masih termasuk dalam kemiskinan. “Kelas menengahnya ‘kan baru 20 persen, itu pun masih banyak yang rentan kembali ke kemiskinan,” ucapnya.

“Jadi, ada paradoks antara semangat memberi (giving) dan kenyataan efektivitas dari memberi itu, dalam usaha-usaha melakukan pemberdayaan sosial,” tutur Yudi.

“Hal ini membawa kita untuk melakukan transformasi dari praktik-praktik charity, yang sudah lama tertanam dalam tradisi Indonesia, menjadi praktik-praktik filantropi,” lanjut Dewan Pembina Dompet Dhuafa ini.

Yudi menjelaskan, charity biasanya berbentuk pemberian yang spontan, informal, tidak perlu riset-riset dan pemikiran yang bersifat ilmiah.

“Sifat solidaritasnya emosional dan biasanya kurang akuntabel juga. Dan biasanya tidak memeriksa sebab-sebab dari suatu kemiskinan itu karena apa, mengapa itu terjadi,” tuturnya.

Maka, kata Yudi, dalam pemikiran filantropi, charity itu masih dikategorikan keterbelakangan mental. Memang niatnya mulia, tapi pendekatannya masih terbelakang dan kurang maju dalam praktik tata kelolanya.

Baca Juga :  Polsek Teluknaga Tangkap Pelaku Perampasan Motor Berikut Penadahnya

Yudi menegaskan, perlu lompatan transformasi, dari charity menuju bentuk giving yang lebih ilmiah, lebih profesional, lebih mengetahui sebab-sebab dari suatu persoalan kemiskinan, dan bagaimana kita bisa mengatasinya secara efektif berkesinambungan.

“Itu melahirkan apa yang disebut filantropi. Memang perbedaan antara filantropi dan charity tidak terlalu clear cut, tapi cuma soal tingkat atau derajatnya saja,” ujar Yudi.

“Makin ilmiah, makin efektif cara intervensinya, dan profesional, itu disebut sebagai filantopi. Makin spontan, informal dan kurang akuntabel, itu disebut charity. Di Indonesia ini, yang banyak berkembang itu charity,” jelas Yudi.

Berita Terkait

Dubes Ukraina Beri Selamat Hari Pers Nasional di Banjarmasin
M. Roni Tampil Sebagai Juara Lomba Baca Puisi Wartawan HPN 2025 Kalsel
Dahlan Iskan Dukung HPN 2025 di Kalsel, Bukti Keabsahan HCB Sebagai Ketum PWI Pusat
HPN 2025 Kalsel, Peran Perempuan Sebagai Pondasi Generasi Emas 2045
PT PLN Persero ULP Rimbo Bujang Perpanjang Diskon Tarif Listrik 50 %
Kirimkan 20 Delegasi, PWI DKI Jakarta Siap Sukseskan HPN 2025 Banjarmasin
Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di HPN 2025 Kalsel, Kadisops Lanud Sjamsoddin Noor Siapkan 220 Personel Pengamanan Bandara
Mendukung Kebijakan Gubernur Terpilih Jawa Barat, SMK Informatika Pasundan Purwakarta, Serahkan Ijazah Secara Gratis

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 09:04 WIB

Dubes Ukraina Beri Selamat Hari Pers Nasional di Banjarmasin

Sabtu, 8 Februari 2025 - 09:01 WIB

M. Roni Tampil Sebagai Juara Lomba Baca Puisi Wartawan HPN 2025 Kalsel

Sabtu, 8 Februari 2025 - 08:49 WIB

Dahlan Iskan Dukung HPN 2025 di Kalsel, Bukti Keabsahan HCB Sebagai Ketum PWI Pusat

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:10 WIB

HPN 2025 Kalsel, Peran Perempuan Sebagai Pondasi Generasi Emas 2045

Kamis, 6 Februari 2025 - 12:13 WIB

Kirimkan 20 Delegasi, PWI DKI Jakarta Siap Sukseskan HPN 2025 Banjarmasin

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:24 WIB

Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di HPN 2025 Kalsel, Kadisops Lanud Sjamsoddin Noor Siapkan 220 Personel Pengamanan Bandara

Rabu, 5 Februari 2025 - 10:41 WIB

Mendukung Kebijakan Gubernur Terpilih Jawa Barat, SMK Informatika Pasundan Purwakarta, Serahkan Ijazah Secara Gratis

Selasa, 4 Februari 2025 - 22:36 WIB

PWI dan Kejati Banten Perkuat Kolaborasi Perluas Informasi Hukum

Berita Terbaru

Nasional

Dubes Ukraina Beri Selamat Hari Pers Nasional di Banjarmasin

Sabtu, 8 Feb 2025 - 09:04 WIB