Gunakan Mesin Pemilah Sampah, Sudis LH Jakarta Barat : Bisa Hasilkan Output 2 Ton Perhari

- Jurnalis

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Barat tengah berupaya untuk mengimplementasikan atau mengoptimalisasikan pengelolaan sampah di lingkup rukun warga (RW) dengan metode cara baru yaitu menggunakan mesin pemilah sampah terbaru.

“Hari ini kami melanjutkan optimalisasi pengelolaan sampah yang telah dimulai di Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW 01 Kalideres tahun lalu yaitu di BPS RW 05 dengan mesin pemilah sampah,” kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Jakarta Barat Achmad Hariadi kepada wartawan di lingkungan Komplek Asrama Dinas Lingkungan Hidup di Jalan Bambu Larangan, RT 05/05 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Rabu (30/4/2025).

Hariadi menjelaskan jika selama ini proses pemilahan sampah secara manual dapat menghasilkan output sampah 1 hingga 2 ton per hari untuk wilayah jakarta Barat maka dengan mesin pemilah sampah yang baru ini, optimalisasi output sampah dapat dihasilkan sebanyak 8 ton setiap hari di sumber terdiri dari sampah organik, dan sampah anorganik yang sudah terpilah. Ini tergantung jumlah sampah yang masuk ke TPS.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melalui mesin pemilah sampah ini, kata Hariadi, sampah yang tercampur yang masuk ke mesin, terpilah sudah mewakili 3 mesin yaitu mesin pencacah organik, mesin pencacah anorganik, dan mesin bubur sampah.

Baca Juga :  Sukses Gelar Drawing, Piala KONI ke -6 Siap Bergulir 10 - 21 Mei 2025

“Sampah yang masuk ke mesin akan terpilah menjadi bubur sampah organik, dan sampah RDF,” ungkap Hariadi.

Dijelaskan Hariadi, output dari mesin pemilah ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Yang organik yang telah jadi bubur sampah organik dapat digunakan untuk makanan magot selanjutnya menjadi pakan ternak bisa juga diproses untuk komposting, media tanam, pupuk dan bahkan bisa digunakan menjadi bahan untuk pembuatan batu bata setelah dikeringkan menjadi tepung.

Hariadi menjelaskan kehadiran mesin pemilah sampah ini menjadi bagian dari peta jalan pengolahan sampah di Jakarta Barat.

Dalam kajian di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, ada 3 titik sumber sampah, pertama sampah yang berasal dari rumah tangga, kedua dari kawasan ma diri atau dunia usaha, dan ketiga dari fasilitas umum atau fasilitas publik lainnya.

“Kita fokus di rumah tangga saja karena jumlah sampah terbesar ada di rumah tangga,” jelasnya.

Sampah-sampah di lingkup RW yang berasal dari rumah tangga ini, dikelola oleh BPS Rukun Warga.

Ia berharap melalui mesin pemilah sampah terbaru ini, BPS RW dapat bekerja maksimal menghasilkan lebih banyak output sampah yang dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain.Selain itu nantinya sampah-sampah residu yang tidak dapat didaur ulang lagi jumlahnya tidak banyak lagi untuk dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

Baca Juga :  Meriahkan HUT RI Ke 79,SDN Pegadungan 01 Gelar Berbagai Perlombaan

“Saya berharap melalui mesin pemilah sampah ini, pengelolaan sampah di BPS dapat terkelola dengan baik. Adapun sampah yang ukuran besar (bulky waste) sudah ada tempat pembuangan yang dikelola UPS Badan Air di TB Simatupang,” jelasnya.

Hariadi menambahkan mesin pemilah sampah ini perlu dilengkapi konveyor agar dapat mensortir batu, logam, besi, kain, dan karung karena akan mempengaruhi fungsional mesin tersebut, sehingga edukasi kepada petugas menjadi hal sangat penting agar output dan outcome sampah sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Hariadi, penggunaan mesin pemilah sampah di BPS RW 05 ini sebagai prototipe solusi bagi RW maupun BPS RW untuk menyelesaikan sampah di sumbernya.

“Peran aktif RW di kawasan mandiri sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan sampah di lingkup RW khususnya RW yang di lingkungannya memiliki fasum fasos dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Hariadi mengajak masyarakat agar memahami bahwa sampahku adalah tanggung jawabku dan merubah paradigma pengelolaan sampah dari kumpul angkut buang menjadi kumpul pilah olah sehingga lingkungan bersih dan sampah tertangani.

Berita Terkait

Koalisi Warga Jakarta Untuk Keadilan: Sekda Pilihan Mas Pram Harus Berkomitmen pada Nilai-Nilai Kerakyatan
Pemkot Tangerang Serahkan Ribuan Kilogram Pupuk hingga Ratusan Benih ke 76 KWT
Update Harga Bahan Pangan Pokok di Kota Tangerang Terpantau Stabil
Inovasi Budi Daya Maggot Pasar Saraswati Ciledug Sukses Kurangi Tiga Ton Sampah Setiap Hari
Peluang Hemat Ratusan Juta, Bebas PPN Rumah Baru Diperpanjang hingga Akhir 2025,
Kepala Daerah Diundang Ikuti Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026
Banyak Kejanggalan , Proyek Pembangunan Jembatan di Kalideres Disorot
Hanya Istri Cerdas Yang Tahu : Cara Lapor SPT Tahunan Wanita Menikah

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:34 WIB

Koalisi Warga Jakarta Untuk Keadilan: Sekda Pilihan Mas Pram Harus Berkomitmen pada Nilai-Nilai Kerakyatan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:51 WIB

Pemkot Tangerang Serahkan Ribuan Kilogram Pupuk hingga Ratusan Benih ke 76 KWT

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:49 WIB

Update Harga Bahan Pangan Pokok di Kota Tangerang Terpantau Stabil

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:46 WIB

Inovasi Budi Daya Maggot Pasar Saraswati Ciledug Sukses Kurangi Tiga Ton Sampah Setiap Hari

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:38 WIB

Peluang Hemat Ratusan Juta, Bebas PPN Rumah Baru Diperpanjang hingga Akhir 2025,

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Kepala Daerah Diundang Ikuti Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026

Kamis, 16 Oktober 2025 - 23:24 WIB

Banyak Kejanggalan , Proyek Pembangunan Jembatan di Kalideres Disorot

Selasa, 14 Oktober 2025 - 22:23 WIB

Hanya Istri Cerdas Yang Tahu : Cara Lapor SPT Tahunan Wanita Menikah

Berita Terbaru