PURWAKARTA – Penambahan perluasan Areal Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPA Cikolotok yang terletak di Desa Margasari, Kec Pasawahan, Kab Purwakarta, yang tidak dibarengi dengan dibuatnya saluran air limbah hasil Dekomposisi sampah ( Leachate) membuat air Lindi mengalir meluber kesegala arah
Dengan kondisi seperti ini apalagi saat musim penghujan, limbah air lindi yang berwarna hitam pekat dan berbau menyengat meluap keberbagai arah, bahkan limbah air lindi tersebut mengalir masuk mengairi areal Pesawahan dan pertanian warga yang berada di sekitar TPA
Berdasarkan penelusuran dilapangan penggiat Lingkungan hidup yang juga salah seorang warga sekitar, Lugia Kepada dua dimensi. com Kamis (12/12/2024) mengungkapkan,
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
” Limbah Air Lindi yang meluap terindikasi mencemari lingkungan terutama pada sawah dan lahan pertanian warga yang ada di sekitar areal TPA,
Yang lebih dikhawatirkan lagi air limbah Lindi ini di hilirnya mengalir ke aliran sungai Ciherang, karena warna air nya hitam pekat dan baunya menyengat bisa saja limbah air ini mencemari Ekosistem yang berada di sepanjang aliran sungai Ciherang warga bisa terancam penyakit,” Kata Lugia
Lebih jauh Lugia Mengatakan, ” saluran pembuangan limbah Air Lindi dan bak kontrol penampungan yang ada sekarang sudah tidak memadai lagi, seiring dengan perluasan areal TPA, sehingga ketika hujan datang air resapan dalam tumpukan sampah yang melarutkan materi organik hasil dekomposisi sampah ini akan meluber dan airnya mencemari lingkungan pertanian sekitar,
Lugia berharap Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup serius dalam pengelolaan limbah air Lindi ini agar permasalahan pencemaran lingkungan bisa teratasi dengan baik, Kata Lugia
Sementara usman salah seorang petani di sekitar daerah TPA menerangkan, setiap saat musim hujan datang para petani merasa gelisah karena mereka takut limbah aliran air Lindi dari TPA meluap sampai menggenangi lahan sawah mereka, takut kejadian sebelumnya terjadi lagi, para petani di daerah tersebut mengalami gagal panen.Ucap Usman
Terkait persoalan ini sampai berita ini diturunkan wartawan belum mendapat keterangan konfirmasi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup
Penulis : Asep Budiman
Editor : Hery Lubis